Bank Sampah DUSPRA
Rabu, 09 Agustus 2017
Data Nasabah Bank Sampah Duspra
Daftar Nasabah Bank Sampah Duspra, September 2016-Agustus 2017 dengan total 116 nasabah yang lebih banyak ibu-ibu rumah tangga yang menjadi nasabah, ada beberapa bapak-bapak yang juga jadi nasabah kami, serta beberapa sekolah juga menabung sampahnya di bank sampah DUSPRA
Selasa, 08 Agustus 2017
Peresmian Bank Sampah Duspra
Launching Bank Sampah Duspra Bersama PT. PDSI, Mandiri Daya Insani, Bank Sampah Prabumulih dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih
Dokumentasi Bersama Ibu-Ibu Nasabah Bank Sampah Duspra
DUSPRA " Dulu Sampah Sekarang Rupiah"
MUKADIMAH
A. LATAR BELAKANG
Prabumulih merupakan kota yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Perkembangan jumlah penduduk pun selalu bertambah dan sampah yang dihasilkan juga tentu semakin meningkat. Tak memungkiri dari sampah yang di hasilkan inilah yang sebenarnya memiliki daya guna dan bernilai rupiah. Tak disangkal juga kesadaran masyarakat dalam mengendalikan sampah sangatlah minim, khususnya di daerah Dusun Prabumulih, atau yang akrab di sebut DUSPRA, tempat dimana saya berdomisili. Inilah yang menginspirasi saya dan teman-teman dari Bank Sampah Prabumulih dan Bank Sampah Duspra khususnya, untuk mengedukasi masyarakat dalam membuang sampah pada manfaatnya dan memilah sampah pada jenisnya agar bernilai tepat guna.Hidup di lingkungan yang padat penduduk tentu sangatlah menyenangkan. Selain sampah yang dihasilkan cukup besar, pun masyarakatnya hidup penuh kekeluargaan. Rasa solidaritasnya masih sangat kuat. Terbukti hingga kini terdaftar 116 nasabah yang bergabung dalam Bank Sampah Duspra. Akronim dari kata Duspra ini selain sebagai identitas Dusun Prabumulih tetapi memiliki makna lain yaitu Dulu Sampah sekarang Rupiah berkah.
Ibu rumah tangga adalah target edukasi pertama, karena ibu rumah tangga inilah yang setiap hari menjumpai sampah di rumah, khususnya di dapur. Sisa sayur-mayur dalam memasak yang nantinya akan diolah menjadi pupuk dan barang-barang bekas yang tak layak dimanfaatkan sesuai fungsinya pun akan tetap bernilai, ya bernilai rupiah. Mari kita sayangi sampah kita, gunakan sampah kita sesuai fungsinya demi kebersihan kota kita dan kesejahteraan rumah tangga kita dan keluarga.
Dengan demikian, pengendalian sampah dilingkungan kita bisa bernilai tepat guna. Masyarakat akan lebih menyadari bahwasannya selembar sampah yang mereka hasilkan memiliki nilai yang tepat guna, dengan demikian kesadaran masyarakat akan semakin bertumbuh karena telah menyadari dimana sampah mereka harus dikelolah. Sampah yang dulu hanya sampah, kini telah menjadi rupiah berkah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses edukasi masyarakat dalam pengendalian sampah?
2. Bagaimana tata cara pengolahan sampah organik?
3. Bagaimana tata cara pemanfaatan sampah anorganik di bidang pertanian kota?
C. PEMBAHASAN
1. Proses Edukasi Masyarakat dalam Pengendalian Sampah
Proses adalah hal yang menjadi langkah awal dan rangkaian kegiatan yang harus dijalani demi tercapainya suatu pendidikan yang berkualitas. Dalam hal edukasi masyarakat untuk mengendalikan sampah, saya dan tim BSD awalnya mengadakan sosialisasi kepada ibu arisan RT 001 dan 002. Disinilah kita tanamkan kepada ibu-ibu bahwasannya sampah rumah tangga kita sebaiknya di tabungkan pada Bank Sampah dan sampah sisa makanan dan masakan kita sebaiknya di tabungkan pada sebuah tempah khusus, misalnya drum atau kotak felita, hal ini yang akan dibahas lebih lanjut dalam bahasan kedua. Dan ini pun kita jelaskan lebih lanjut kepada ibu-ibu pada beberapa minggu kedepan setelah penabungan sampah perdana. Proses penimbangan sampah yang telah di pilah ini berlangsung satu bulan sekali setiap akhir pekannya. Dalam proses penimbangan ini, selalu ditekan kepada masyarakat untuk mengelompokkan sampah sesuai kategorinya.
Karena hal pertama yang kami tanamkan disini adalah bagaimana kita bisa mengendalikan sampah dan akhirnya bisa memilah sampah yang telah terkategori agar bisa bernilai rupiah yang nantinya akan menjadi tabungan untuk setiap nasabah. Namun disini kita tanamkan juga, bukan sekedar materi yang kita terima tapi bagaimana kontribusi kita terhadap kota kita dalam membersihkan lingkungan kita. Yang nantinya akan menjadi ladang amal untuk kita, karena kebersihan merupakan bagian dari iman kita.
Proses pemilahanan sampah saat penimbangan
2. Tata Cara Pengolahan Sampah Organik
Sampah organik ialah limbah/sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang terdapat di alam, seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Sampah ini tergolong ramah lingkungan karena dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsung cepat. Adapun contoh dari sampah organik tersebut yaitu, daun, kayu, kulit telur, sisa makanan, bangkai tumbuhan dan lain-lain.
Dalam hal ini, kami mengedukasi masyarakat untuk memproduksi pupuk organik dari sisa makanan yang di produksi setiap harinya, seperti sisa sayur selesai memasak, nasi basi, sayur basi, dan daun-daunan. Disini ada beberapa nasabah yang diberi kotak Felita (Fermentasi Limbah Rumah Tangga), sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berkontribusi menabung sampah dan dengan senang hati memilah sampah sesuai kategorinya. Kotak felita inilah yang dijadikan sebagai wadah untuk menampung sisa makanan agar memudahkan proses pembuatan pupuk kompos. Sebelum kotak felita diberikan, kami juga memberikan tanah hitam dan berbagai bibit tanaman seperti cabe, chung, tomat, dan kangkung kepada 20 nasabah dengan tabungan tertinggi. Sembari menunggu proses pertumbuhan bibit tersebut, nantinya proses pertumbuhan tanaman tersebut akan dibantu oleh hasil olahan pupuk sendiri menggunakan kotak felita.
20 Nasabah dengan Tabungan Tertinggi Diberi Tanah Hitam dan Bibit
Namun, jangan berkecil hati untuk para nasabah yang belum mendapatkan kotak felita. Karena kita juga mengedukasi para remaja dan masyarakat untuk memproduksi juga di emberan bekas atau drum. Dimana sisa-sisa makanan atau dedaunan tadi bisa ditumpuk juga dalam suatu tempat dan diatasnya ditutup agar baunya tidak tercemar, dan ini juga akan mempermudah proses terurainya limbah. Adapun proses pembuatan pupuk organik menggunakan Kotak Felita yaitu:
Gambar Kotak Felita
Pemberian Kotak Felita kepda nasabah dengan tabungan tertinggi
Cara Pakai kota Felita
1. Buka tutup kotak
2. Pastikan kran dan saringan terpasang dengan baik
3. Taburkan sedikit Felita Aktivator di dasar saringan
4. Masukan limbah organik setebal 3-4 cm
5. Taburkan Felita Aktivator diatasnya secara merata
6. Ulangi kembali no. 4-5 sampai kotak penuh
7. Pasang kembali tutup kedap udaranya
8. Biarkan minimal 2 minggu
9. Keluarkan air Felita secara berkala. Pakai sebagai pupuk cair. Encerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 100
10. Setelah 2 minggu, kuburkan isi kotak ke dalam lubang di tanah, tutup bagian atasnya dengan tanah setinggi 15-20 cm.
11. Kompos siap digunakan setelah 2-3 minggu.
Berikut gambar proses pembuatan pupuk organik pada drum:
1. Masukan sisa sayur-mayur/dedaunan kedalam drum (komposter)
2. Lapisi sampah tersebut dengan Activator untuk mempercepat proses penguraian
Proses Studi Banding ke Bank Sampah Barokah untuk belajar membuat pupuk organik atau kompos
Saya dan tim melakukan studi banding ke Muara Enim, untuk menambah ilmu terkait pengolahan sampah organik.
3. Tata Cara Pemanfaatan Sampah Anorganik di Bidang Pertanian Kota
Sampah Anorganik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Adapun contoh sampah jenis ini yaitu botol, botol plastik, kaleng, pecahan gelas, kain, dan lain-lain.
Dalam proses pemanfaatan sampah anorganik ini, saya mengedukasi masyarakat khusunya nasabah Bank Sampah Duspra untuk memanfaatkan sisa bungkus plastik kemasan, seperti bungkus sisa sunlight, sabun cair, gabus, dan lain-lain untuk dijadikan pot kembang. Pun bekas emberan atau saringan dapat dimanfaatkan sebagai media hidroponik tanaman kangkung. Begitu juga gabus sisa alat elektronik bisa juga dimanfaatkan wadah menampung air sebagai media penanaman hidroponik (Budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan nutrisi).
1. Gabus yang bisa di manfaatkan sebagai wadah tampung air tanaman hidroponik
2. Saringan dan juga emberan yang bisa dimanfaatkan untuk penanaman kangkung hidroponik
3. Bekas celengan dan bekas plastik bisa digunakan sebagai pot kembang
4. Kain perca yang bisa dibuat sebagai pincushion (bantal peniti)
5. Botol bekas yang bisa dimanfaatkan untuk vas bunga di meja kerja
Selain kegiatan diatas, saya dan tim juga sedang melakukan penerapan EcoBrick, yaitu seni pemanfaatan sampah dengan botol plastik. Dimana cukup menyiapkan media botol plastik bekas, kemudian botol plastik tersebut diisi dengan sampah-sampah plastik hingga padat.
Berikut sedikit contoh botol yang telah kami isi dalam peringatan hari bumi:
Dibawah ini juga kami terapkan media penanaman hidroponik menggunakan sekam bakar:
Berikut hasil olahan sayur hidroponik pak choy yang saya mix menjadi jus Panas (Pakchoi Nanas):
Adapun Beberapa Kegiatan Sosial Yang Pernah diikuti :
1. Hari Peduli Sampah Nasional
Bersama Walikota Prabumulih, Bpk. Ir. H. Ridho Yahya, M.m
1. Peringatan Hari Bumi kota Prabumulih
Bersama Kepala Badan Lingkungan Hidup kota Prabumulih, Ir. Dwi Koryana
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengendalian sampah di lingkungan perkotaan, masyarakat dapat :
1. Meningkatkan kebersihan dengan meminimalisir penumpukan sampah.
2. Memperoleh edukasi ilmu tentang pengendalian sampah yang baik
3. Memperoleh hasil dari pengolahan sampah organik dan anorganik secara tepat guna.
4. Menumbuhkan kesadaran tentang betapa pentingnya pengendalian terhadap sampah.
5. Meningkatkan kesejahteraan dengan menabung sampah, yang akan diubah menjadi pundi rupiah yang dapat membantu kebutuhan harian dapur rumah tangga.
Langganan:
Postingan (Atom)